managemen resiko sisem inventori gudang berbasis web pt uji tugas

artikel ini membahas tentang permasalahan sistem inventory yang dimiliki pt uji tugas

Identifikasi Resiko

Daftar Resiko


Fakor persediaan barang

Dikarenakan persediaan merupakan salah satu faktor yang menentukan kelancaran produksi dan penjualan, maka persediaan harus dikelola secara tepat. Dalam hal ini toko harus dapat menentukan jumlah persediaan optimal, sehingga di satu sisi kontinuitas produksi dapat terjaga dan pada sisi lain toko dapat memperoleh keuntungan, karena toko dapat memenuhi setiap permintaan yang datang. Karena persediaan yang kurang akan sama tidak baiknya dengan persediaan yang berlebihan, sebab kondisi keduanya memiliki beban dan akibat masing-masing.
Bila persediaan kurang, maka toko tidak akan dapat memenuhi semua permintaan sehingga akibatnya pelanggan akan kecewa dan beralih ke perusahaan lainnya. Sebaliknya, bila persediaan berlebih, ada beberapa beban yang harus ditanggung, yaitu
  1. Biaya penyimpanan di gudang, semakin banyak barang yang disimpan maka akan semakin besar biaya penyimpanannya.
  2. Risiko kerusakan barang, semakin lama barang tersimpan di gudang maka risiko kerusakan barang semakin tinggi.
  3. Risiko keusangan barang, barang-barang yang tersimpan lama akan “out of date” atau ketinggalan jaman. 

Penerapan managemen Resiko di PT. uji tugas

Setiap perusahaan terurama  perusahaan dagang  mereka selalu  membutuhkan persediaan barang dagang. Persediaan tersebut  akan disimpan  dan digunakan untuk memenuhi  kebutuhan perusahaan. Persediaan kemudian   digunakan untuk    proses produksi  yang akan dijual kembali. Dengan pengolahan persediaan tersebut  maka perusahaan bisa mendapatkan keuntungan untuk mengembangkan usaha yang dijalankan. Persediaan bisa berupa  bahan pembantu, bahan mentah,  barang  setengah jadi, barang jadi ataupun bisa berupa suku cadang. Sebagai bagian penting dari  perusahaan maka  persediaan atau inventory   memiliki nilai yang cukup besar terhadap   biaya operasional, perencanaan dan pengendalian persediaan.  Karena pentingnya persediaan maka  perusahaan harus membuat  manajemen persediaan yang baik agar bisa mengelola persediaan yang dimiliki.

Dalam hubungannya dengan manajemen inventory maka persediaan   dapat digolongkan menjadi  bahan baku,  bahan setengah jadi  atau bahan yang masih dalam proses dan juga barang jadi yang digunakan untuk perusahaan.

Ada berbagai cara model matematik   dipadu dengan model inventory berbasis komputer  yang telah dikembangkan untuk membantu perusahaan dalam memutuskan berapa banyak inventory maupun  kapan  inventory tersebut akan dipesan. Metode yang biasa digunakan dalam hal ini diantaranya adalah Material Requirement Planning (MRP). Dalam hubungan beberapa inventory diatas maka semuanya akan membentuk  hubungan antara  produksi dan penjualan produk untuk mendapatkan keuntungan maksimal.

Berikut fungsi persediaan  dalam pemenuhan  kebutuhan perusahaan:
  • Mengurangi dan mencegah resiko  hilangnya  barang baku  maupun barang yang dibutuhkan oleh perusahaan Dalam kasusnya makin banyak perusahaan yang menyadari bahwa   proses pengontrolah terhadap  bahan baku khususnya yang ada di gudang sangat penting.  Hal ini juga berhubungan dengan keberhasilan suatu perusahaan. Sebagian besar modal perusahaan akan tertanam dalam  bahan baku  atau persediaan sehingga  proses pengontrolan  tersebut sangat diperlukan untuk mencegah dan mengurangi resiko kehilangan bahan baku. Adanya persediaan yang cukup dalam gudang  karena pengontrolan yang tepat tentu saja membuat perusahaan menjadi mudah dalam proses produksi.
  • Mencegah   jika  terhadap barang yang  dipesan  jika tidak baik sehingga perusahaan bisa mengembalikan  barang tersebut Kadang perusahaan  melakukan pengadaan barang yang banyak dan sering barang yang dipesan tersebut tidak sesuai dengan permintaan. Karena proses produksi tidak bisa ditunda maka adanya persediaan  akan membantu perusahaan yang kekurangan bahan akibat pengembalian sebagian bahan baku karena tidak sesuai permintaan.
  • Mencegah inflasi atau kenaikan barang Perusahaan bisa mempresiksi kapan bahan baku  naik dna kapan bahan baku yang dibutuhkan harganya turun. Ketika   harga bahan baku di pasaran menurun,  perusahaan bisa membeli persediaan bahan baku dalam jumlah yang  besar. Bahan baku tersebut bisa digunakan  sebagai persediaan  dimana ketika perusahaan membutuhkan tidak perlu lagi membeli. Persediaan yang ada tersebut juga bisa mencegah adanya inflasi atau kenaikan harga bahan baku. Jadi ketika bahan baku mengalami kenaikan yang cepat perusahaan tidak lagi pusing untuk membeli  bahan baku.
  • Penyimpanan bahan baku yang dihasilkan   dalam musim tertentu  sehingga  bahan baku    bisa didapatkan ketika  barang tidak tersedia di pasaran Kadang proses produksi terkendala adanya bahan baku yang  tidak tercukupi di  pasaran sementara permintaan konsumen tetap bahkan akan semakin bertambah. Perusahaan bisa saja membeli bahan baku yang dibutuhkan namun harganya jauh lebih mahal. Ketika harga jual barang tidak mampu untuk dinaikkan dan harga bahan baku semakin meningkat, mau tidak mau perusahaan tetap produksi namun dengan  keuntungan yang sangat minim.  Sebagai solusi yang tepat, saat harga bahan baku turun  perusahaan bisa membelli bahan baku yang banyak untuk proses produksi dan juga untuk disimpan dalam gudang. Proses penyimpanan bahan baku tersebut dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kekosongan bahan baku saat musim tertentu.


  1. Pengklasifikasian  Inventory

Management inventory diperlukan  perusahaan dan bisa dilakukan  dengan berbagai cara. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan cara analisa  nilai dari persediaan tersebut. Pada analisa ini  maka  persediaan dapat dibedakan menjadi  nilai investasi  yang telah digunakan pada periode  tersebut.  Persediaan dapat dibedakan menjadi  tiga kelas misalnya  kelas A, B, dan kelas C yang didasarkan  nilai persediaan. Nilai dalam klasifikasi tersebut adalah  volume persediaan  yang  dibutuhkan dalam satu peiode  atau dalam satu  tahun  kemudian dikalikan dengan harga per unitnya.
Kriteria masing-masing kelas dalam klasifikasi ABC, sebagai berikut :
  • Kelas A

Dalam klasifikasi ini maka persediaan yang memiliki jumlah atau volume  tahunan  dengan nilai rupiah yang cukup tinggi. Dalam kelas A, inventory memiliki sekitar 70% dari total persediaan sekalipun  dalam jumlah yang sedikit sekitar 20%  dari keseluruhan item yang tersedia.  Persediaan yang dimaksudkan  dalam kelas ini  membutuhkan perhatian yang lebih tingggi  dalam penggadaannya, hal ini karena  pengadaan tersebut akan berdampak  biaya yang cukup tinggi  sehingga harus dilakukan pengawasan yang  cukup tinggi.

  • Kelas B

Klasifikasi  kelas ini merupakan   penggolongan persediaan yang memiliki volume  tahunan dalam rupiah yang  menengah.  Dalam kelompok ini  inventory akan mewakili sekitar 20%  terhadap nilai persediaan tahunan maupun sekitar 30% dari jumlah  inventory. Dalam kelas ini akan  diperlukan teknik untuk pengendalian yang lebih moderat.

  • Kelas C

Klasifikasi ini merupakan penggolongan suatu barang  dengan nilai  volume tahunan  dalam rupiah yang  rendah dan mewakili sekitar 10% dari jumlah nilai persediaan.  Hal ini  terdiri dari  50%  dari jumlah nilai inventory  yang tersedia. Dalam klasifikasi ini  diperlukan suatu teknik untuk mengendalikan   secara sederhana dan hanya dilakukan sekali saja.
Dalam manajemen persediaaan harus dihindari beberapa kesalahan penetapan persediaan atau inventory yang  ada  pada perusahaan.  Bila terjadi kesalahan dalam penetapan persediaan tersebut maka akan berakibat tidak baik bagi perusahaan.
Bila penetapan inventory terlalu kecil maka  kesempatan untuk menjual produk akan hilang dan laba yang diharapkan tidak akan tercapai.  Namun ketika  management menetapkan   persediaan yang terlalu besar, hal ini bisa menimbulkan biaya yang terlalu besar sehingga laba yang didapatkan juga lebih kecil.  Bila perusahaan ingin meningkatkan laba maka mereka harus menambahkan persediaan yang ada di perusahaan tersebut.  Dalam suatu usaha, perusahaan adalah penentu  pembelian, perusahaan akan mempengaruhi ekonomi produksi, mempengaruhi pembelian maupun   memenuhi pesanan  konsumen  dengan cepat.

Biaya

Manajemen inventory juga erat kaitannya dengan beberapa biaya yang harus dikeluarkan  perusahaan yang berhubungan dengaan persediaan tersebut. Beberapa   biaya yang berhubungan dengan persediaan diantaranya adalah:
  • Biaya untuk menyimpan persediaan

Biaya penyimpanan inventory ini meliputi beberapa hal diantaranya adalah biaya pemeliharaan barang yang ada di gudang, biaya sewa  gudang,  pajak dan asuransi serta biaya modal yang ditanamkan dalam inventory tersebut. Biaya penyimpanan persediaan barang tersebut dapat diukur  dengan  persentase tertentu dari  nilai rata-rata inventory maupun berdasarkan biaya per unit dati inventory yang disimpan tersebut.

  • Biaya penggadaan  inventory

Pengadaan inventory suatu perusahaan sangat diperlukan bukan hanya untuk proses  produksi namun juga digunakan sebagai stock ketika barang tersebut tidak  atau telah habis di pasaran. Dalam  hal biaya penggadaan  barang tersebut ada beberapa biaya yang  termasuk didalamnya.
Biaya yang termasuk dalam biaya pengadaan barang diantaranya adalah:

Biaya saat proses pemesanan inventory
Saat inventory dipesan perusahaan juga kan mengeluarkan beberapa biayal,seperti mereka harus membayar uang muka pembelian kepada supplier atau  membayar biaya angkut barang hingga sampai ke tangan perusahaan.

Biaya pengiriman inventory yang diminta
Biaya pengiriman inventory bisa dibayar saat   barang sampai ditempat atau saat awal pemesanan.  Biaya pengiriman inventory ini   tergantung dari jarak tempat supplier dengan pemesan dan juga berapa banyak barang yang diminta  pemesan.

Biaya penerimaan inventory
Inventory  yang diterima akan  dibayar seluruhnya kepada supplier, pembayaran bisa dilakukan saat barang sampai di tempat pemesan. Kadang  biaya penerimaan  inventory tersebut disertai oleh biaya angkut yang sudah ditetapkan.

Biaya pembayaran inventory yang dipesan kepada supplier


Struktur Rincian

Kepala Gudang
Orang yang berangung jawab sepenuhnya terhadap gundang yang dikelolanya atau yang di pinpinnya 
berikut ini tugas dan tanggung jawab kepala gudang:
  1. Membuat perencanaan pengadaan barang dan distribusinya
  2. Mengawasi dan mengontrol operasional gudang
  3. Menjadi pemimpin bagi semua staff gudang
  4. Mengawasi dan mengontrol semua barang yang masuk dan keluar sesuai dengan SOP
  5. Melakukan pengecekan pada barang yang diterima sesuai SOP
  6. Membuat perencanaan, pengawasan dan laporan pergudangan
  7. Memastikan ketersediaan barang sesuai dengan kebutuhan
  8. Mengawasi pekerjaan staff gudang lainnya agar sesuai dengan standar kerja
  9. Memastikan aktivitas keluar masuk barang berjalan lancar
  10. Melaporkan semua transaksi keluar masuk barang dari dan ke gudang
Supply Chain 
adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir.
Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk supplier, pabrik, distributor, toko atau ritel, sertu perusahaan pendukung seperti jasa logistik.
Ada 3 macam hal yang harus dikelola dalam supply chain yaitu pertama, aliran barang dari hulu ke hilir contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, setelah produksi selesai dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai akhir 

supervisor
adalah Pekerja yang berhubungan langsung dengan kepala gudang. Namun dalam konteks tanggung jawab, Supervisor mempunyai tugas yang tidak mudah.
  1. Mengatur kerjanya para bawahannya (staf)
  2. Membuat Job Deskriptions untuk Staf Bawahanya
  3. Bertanggung jawab atas hasil kerja Staf
  4. Memberi motivasi kerja kepada Staf Bawahanya
  5. Membuat Jadwal Kegiatan Kerja untuk karyawan
  6. Memberikan Breafing bersama Staf
  7. Membuat Planing Pekerjaan Harian, Mingguan, Bulanan, dan Tahunan.
 
Logistic 
Supervisor seorang yang bertanggung jawab mengatasi aliran bahan baku dan barang jadi (mengatasi permintaan, dan pengiriman barang)

Staf gudang 
seorang yang mencatat pengeluaran barang dan stock yang tesedia di gudang

Staf inventory 
seorang yang mengawasi dan mencatat pemasukan barang mentah ataupun jadi yang masuk ke gudang 

staf administrasi gudang 
seseorang yang yang mencatat administrasi pengeluaran dan pemasukan pada gudang 


Posting Komentar untuk "managemen resiko sisem inventori gudang berbasis web pt uji tugas"